Karti-Nis

>> Rabu, 22 April 2009


Hari ini adalah Rabu, kemarin hari Selasa.. Ehem..

Penanggalan di hari Selasa adalah 22 April, dan hari Senin adalah 21 April. Yang berbeda antara kedua tanggal itu adalah 22 April memperingati hari spt biasa, sedangkan 21 April memperingati hari Kartini.. *penting

Berdasarkan prolog yg matematis itu, aku ingin menceritakan sedikit tentang KartiNis (kartini-nisa), Hehe.. Jadi inget, waktu sma aku terpaksa ikut lomba Kartinian. Entah gara-gara aku mirip dengan Kartini, ato sekedar dijadikan tumbal temen sekelas karna gada lagi yang mau jadi wakil untuk lomba itu. Bermodal kenekatan, kepasrahan, ke-tidak tahu menau akan Kartini, dan kepedean (maksudnya terlalu pede berlebih), akupun bersedia untuk di mek-up ala Kartini lengkap dengan kebaya dan sanggul yang seberat dosa. Pada waktu itu aku merasa konyol karna saat interview dengan menggunakan bahasa Inggris berlangsung, aku dianggap mengeluarkan kata-kata tak senonoh. Jadi gini ceritanya, Juri: "Annisa, what j9f;r9(8*8(** a`d'^& $^ *&huh* *as%hb??" (aku tak ingat dialog dlm bahasa Inggrisnya, yang pasti aku disuruh menjelaskan tentang emansipasi wanita). Sebenernya aku juga ga ngerti keseluruhan pertanyaannya bahasa Inggris tsb (maklum), tapi aku ngerasa "women" adalah keywordnya. Mungkin aku disuruh menceritakan hal-hal yang berbau wanita. Maka aku jawab : "mm.. Yes.. Mm.. Jaman skr, eh nowadays, mm.. Women is equal to mens.. Mens is.. Mm.. Mens is.." aku tak sampai hati menceritakan lanjutannya, karena pada ujung ceritanya aku kalah dalam lomba tersebut. Yaiyalah mungkin juri-juri pikir aku sedang menceritakan sistem reproduksi wanita, dan siklus kesuburannya. Sedangkan aku bermaksud menceritakan tentang emansipasi wanita.. Ksian banget sih jurinya ga bisa bahasa Inggris..

*Salah satu peserta mutan Kartini yang terleminasi*

Pulang dengan membawa kekalahan, akupun pundung. Tuduhan dari sekolah tetangga (SMA3) yg menyangkaku embok-embok penjual jamu menambah perasaan emotional serious injury. gara-gara kejadian hari Kartini itu, aku jadi trauma jika menghadapi hari Kartini. Lagian kenapa sih harus Kartini? Emg sih doi berhasil mendirikan skolah-sekolah untuk wanita pada ZAMAN-nya. Iya sih beliau berhasil menggaungkan emansisapi bagi wanita untuk tidak selalu dipingit, dijodohkan, dilarang sekolah, pada ZAMAN-nya. Mungkin dia tidak berniat menulis buku "Habis Gelap Terbitlah Terang", tapi sepeninggal dirinya di dunia fana ini, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Berkat mister yg satu itulah terbit terang benderang berupa buku.

Aku curiga alm Presiden Sukarno agak pilih kasih dlm menentukan pahlawan wanita. Kenapa gak ibunya? Ato Dewi Sartika? ato Cristina Marthatiahahu? Atow Cut Nyak Dien? Ato Cut Tari?? Hehe.. Bilaman tanpa Kartini, apakah wanita jaman sekarang masih bisa sekolah sampe jadi Sri Mulyani dan wanita-wanita pinter lainnya? Apakah aku sudi dijodohkan oleh ortu sama lelaki tetangga? Tapi yang pasti, berkat Kartini aku mendapat pengalaman dipakein sanggul plus mek-up gratis dari uang kas kelas.. Whehehee..

Anyway, Kartini adalah pahlawan yang bangun kepagian dan berhasil mewujudkan usaha-usahanya. Masih jomplang deh bila dibanding denganku.. Ya nasip..

0 komentar:

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP