Cermin yang jujur

>> Selasa, 14 April 2009


Kalau di sinetron mah ada pernikahan dini, di rs bersalin ada inisiasi dini, di rmh tetangga ada Dina dan Dini, kalau di dlm diriku ada PENUAAN DINI.. Oh no. Semalam aku tidak sengaja mematut-matut muka di depan cermin. Zoom in.. zoom in.. zoom in.. sampai idung nempel di cermin. Aku tidak menyadari -karena kurang memperhatikan- revolusi dan re-degenerasi dari mukaku yg slm ini jadi modal untuk tampil menor (muka tebel). Di dahi tumbuh jerawat yang ga terlalu besar.. dan ga sakit juga sih.. Tapi ya rada ganggu aja gitu.. Berasa ada semacam kutil mini yg opset dari permukaan kulit aslinya. Di daerah pipi kanan ada beberapa spot tahi lalat yg berwarna coklat. Ukuran dan bentuknya mirip semut yang suka menyerbu buah-buahan. Mmm.. yg kecil-kecil dan lincah itu lho.. Baru ngeh bahwa itu adalah calon flek yg bakal betah menghiasi pipi ini sampai ahir hayat. Inspeksi beralih ke pipi kiri.. Kok rasanya lebih kasar ya..? *lalu kusingkirkan kertas amplas dari pipi kiriku*.. Tapi masih sedikit lebih kasar juga euy. Ternyata ada bruntusan yg setia menetap di daerah tersebut sejak aku kanak-kanak. Belum lagi di kelopak bawah mata kiri muncul si kutil mini, sama seperti di dahi, yang sifatnya nomaden. Sepertinya sih bkn jerawat. Bentuknya kaya cacar air kecil. Warnanya kemerahan akibat aku kucek-kucek secara barbar. Jerawat mini juga muncul di ujung bibirku yg gelap. Warna itu aku anggap eksotik dan antik. Mungkin orang-orang menganggap aku mengkoleksi lipstik nuansa gotik.. Hihihhh..

Kini tinggal hidung dan dagu.. Kalo di deket kepulauan Nusa Tenggara ada Komodo, di hidungku ada komedo (masih aja berpantun). Jika dipencet pake tangan, lemak2 berwarna putih pun bermunculan bak isi kwaci yang dipaksa bercerai dgn cangkangnya (!?). Baru pertama kali aku melakukan hal tsb *potong pita*. Di bagian yg paling bawah mukaku ada dagu..... Yaiyalahh..! ...disitu bersarang se-pulau noda kehitaman yg narsis tiada kemalu-maluannya. Kalo itu sih bawaan orok. Karena kata ibu, noda itu muncul gara-gara waktu kecil aku selalu "ngacay" atau lebih familiarnya: "mengeluarkan iler", dimanapun, kapanpun, didepan siapapun. Makanya sewaktu kecil kostum favoritku adalah "slaber". Dugaan sementara, ilerku ini adalah zat yg mengandung merkuri. Sinihh yang mau mencerahkan wajah aku jilat2.. (hiiiyy!)


Contoh slaber yang dipkai oleh sebayi model

Oke oke, nobody's perfect.. Ungkapan itu mebesarkan hatiku. Dan akupun tersenyum menyeringai.. Tapi ohhh.. Gigiku kok kuning ya?? Di pangkal gigi seri bagian bawah nemplok sebuah plak yg minta di pakein porstex. Pupus sudah impianku menjadi miss universe. Tapi tak apa, yg penting gigiku ga ada yang bolong.. Akupun mangap-mangap mencek gigi geraham kebanggaanku. Sekedar mau memastikan.. Gigi normal org dewasa itu 32 kan? Punyaku kok cm 28 ya??

Ternyata semua cacat itu terdeteksi gara-gara satu hal yg krusial, nakal, dan bengal. Cermin kos aku tidak terhalang laci di depannya. Sehingga akupun bisa memperhatikan mukaku dari jarak sedekat mungkin. Kalo di rumahku, cermin berada pada jarak 50cm-an dari muka. Hal itu diperparah dengan kondisi lampu kamarku yg remang2-remang Belum lagi pandangan ke dlm cermin terhalang oleh bayang-bayang laci lainnya yg menggantung di atas cermin itu. Dan konyolnya, cermin itu dipenuhi stiker koleksi masa kecil yg sebagian bsr menutupi permukaannya.. Huehuehue.. Pantas saja slm ini aku selalu merasa caem jika melihat bayangan diri di balik cermin itu. *korban fitnah cermin

Tak lupa aku panjatkan syukur kepada Allah SWT atas kelebihan-kelebihan yang dapat menutupi kekurangan tersebut seperti hidung yg punya lubang, mata yg bisa kedip-kedip, mulut yg bisa manyun-manyun, pipi yg bisa kembang kempis, dll, yg tak bisa aku sebutkan satu persatu (1/1 = ttp satu dong!)

2 komentar:

Aricko Khena Kaban 17 April 2009 pukul 23.12  

pasti keur eweh gawe pisan ya nis berlama2 di depan kaca? atw lagi nyari pose buat foto?hehe..
klo ada cermin bohong pasti harganya mahal nis..ada efek2nya gtu di sebelah cerminnya..kaya panel2 potosop!jadi muka kita bisa dicustom n manipulasi!hehe..
nu penting mah hate lah nis..smua orang pasti berubah scara fisik..tp msh tetep geulis da nisa yg sekarang juga!hehe..

* a n n i s a s o l i h a h * 30 April 2009 pukul 15.21  

@aricko : sukur atuh ternyata dari milyaran manusia di muka bumi ini masih ada yg tulus mengetakan "masih tetep geulis" hehehe.. hidup potosop!! :D

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP