Lenyap

>> Senin, 29 April 2013

Beberapa hari yang lalu, Sang ustadz gaul alias Jeffry Al-Buchori meninggal dunia karena kecelakaan motor. Walaupun saya bukan fans-nya, tapi kepergian beliau cukup membuat perasaanku ini sedih atas kehilangannya. Innalillahi wainnailaihi Rajiun. 

Ustadz, Insyaallah sekarang Allah tidak hanya dihati ustadz, tapi sudah berada di dekatmu.
Uje, apa rasanya di Shalat-kan oleh ribuan Jemaah shalat Jumat?
Uje, apa rasanya diantarkan oleh ribuan orang ke liang lahat?
Uje, apa ustadz juga merasa sedih meninggalkan keluarga?
Uje,
Uje,
Uje, bagaimana rasanya hilang dari bumi?
 
Apa rasanya lenyap?
 
Sejauh yang saya tahu, manusia mati, lalu hidup lagi di alam yang berbeda. Berarti dia tidak. Manusia akan kekal hidup. Lalu bagaimana rasanya lenyap? Kalau uang kita hilang, itu hanya soal berpindah tangan. Kalau Es batu hilang, bukankah itu sekedar perubahan wujud? Kalau seseorang meninggal, ia hanya lenyap di alam yang berbeda.
 
Lalu bagaimana itu lenyap? Rasakanlah..
 
Saya jadi ingat cerita dari teman dari Cina. Mereka tidak percaya adanya surge dan neraka. Yang ada hanyalah perubahan entitas sesuai dengan kebaikan di hidup sebelumnya. Dia mencontohkan, kalau sesorang  jahat sewaktu hidup, saat meninggal nanti mungkin ia bereinkarnasi menjadi babi. Saya berpikir, mungkin babi sekarang adalah para narapidana kelas berat. Makanya kita diharamkan makan babi. Dan saya berandai-andai kalau para koruptor yang sudah tiada itu adalah seekor.. curut? Yang selalu berkembang biak 12x lipat walau sudah kita basmi. Para Bandar narkoba itu mungkin kecoa yang bisa bertahan hidup selama beberapa hari walau tanpa kepala. Lalu kalau pemerkosa itu mungkin cicak. Walaupun buntutnya putus, tapi tumbuh lagi dengan sempurna semacam ereksi. Kalau maling soal Ujian Nasional kayanya jadi ular yang licik. Tunggu, lalu apa jadinya orang baik di kehidupan selanjutnya? Dia mencontohkan sambil tertawa, kalau orang tersebut mungkin menjadi manusia lagi seperti kita. Aku keberatan, karena aku tidak ingat apa-apa tentang aku sebelum sekarang. Dia bilang: “Ingatan kamu akan lenyap saat bereinkarnasi”
 
Jadi lenyap itu tidak bisa dirasakan? Tidak juga bisa dipikirkan?
 
Kepala ini mendadak lebih produktif memecahkan misteri ini. Hati ini tiada tenang. Saya (selalu) menjadi pemikir gelisah. 
 
Akan tetapi, kejadian tempo hari membuat hati ini sakit dan harga diri terjun bebas. Menahan emosi dengan cara menangis sendiri di sudut ruang, bersimpuh pada meja belajar, dibawah lampu spotlight temaram, tetap tidak akan bisa melenyapkan perasaan itu. Sakit rasanya. Walau aku lenyap dari dunia, rasa itu masih akan selalu ada, mungkin hanya terbang entah kemana mencari hati yang lain untuk dihinggapi.      

Read More.. Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP