Akhir eXPeDiCi compangCAMPAIGN pilpres

>> Kamis, 09 Juli 2009

Setelah berusaha menggauli dunia politik dalam konteks pilpres 2009, akhirnya hari ini saya nyontreng juga. Walau harus balik ke Bandung, menguras ongkos dan tenaga, akhirnya (egein) saya dapetin si inky finger. Tapi bodohnya, saya melewatkan kesempatan nyeruput kopisusu gratis di starbak, dan juga meninggalkan diskon 10%-nya aksara bookstore dengan cara menunjukan si jari tsb. heuhhH!



Eniwei cerita dimulai (kalo gasalah) 2 bulan yg lalu. Saban pagi, sambil ngeringin rambut dan masih handukan, saya selalu menonton acara berita di tv. menunggu2 topik pilpres. Lebih seru lagi kalo ada berita yang rada 'miring' ttg personil2nya, lumayan berasa nonton silet. Volume suara TV beradu merdu dengan suara pengering rambut, jadi kadang saya salah dengar. Antara sembako dengan megapro, lanjutkan dengan acuhkan, jekawin dengan kematian jacko (makxa abis). Makanya saya sempat ga konek wkt ada pernyataan yang kira2 begini "megapro akan hadir di tempat anda!" dan malamnyapun saya nagih sembako ke Pak RT, tp yang terjadi, saya malah hampir dijadiin mantunya (lho??!)


Kok jadi melebar ginih topiknya ya..?


Sambutan meriah dari saya tiba ketika ada pagelaran debat capre-cawapres. Yahblablabla banyak orang yang mengatakan itu sekedar monolog. Gimana mau debat, dialog antar calon2 itupun sangat minim. Makanya ada RUU pornografi (stop it!). Ada yang jaim abis, ada yang beresin kertas contekannya mulu, ada juga yang mondar mandir kaya undur2. Tapi thanks to mereka karna saya dapet hikmah bahwa meLANJUTKAN nonton debat yang seperti itu bikin orang2 matisuri dan ga berguna (tapi tetep aja ditongkrongin karena penasaran). Saya selalu mem-fastforward (i wish) acara debat itu, karena LEBIH CEPAT diakhiri pasti lebih baik. Kalo saya sih lebih PRO kepada rombongan tim sukses yang debat, pasca acara debat pilpres berlangsung. Lebih asyik!

Setelah membaca sedikit biografi dari majalah tentang para calon, saya juga makin dekat dengan mereka, emuahh.. ada satu calon yang masa kecilnya selalu mendengar dongeng dari sang ayah. Ia ingin kuliah di jurusan psikologi, namun sang ayah memaksanya untuk bertani, eh maksudnya kuliah pertanian. Ada juga yang hidupnya nomaden dari negara satu ke yang lainnya karena ia anak seorang anggota permesta. Ada yang hidup dari keluarga yang berdagang, dll. Saya suka bertanya-tanya apa wkt kecil mereka pny cita-cita jd presiden? Uhh kok tiba2 jd keinget salah seorang anak satu calon yang selalu ngintil2 kaya kutil di belakang bapaknya. Mas tuh hairstylistnya ya? Tatanin rambut ekeu dong bok..

Berdasarkan pengalaman diatas itulah saya dengan yakin sepenuh hati untuk memilih. Saya hanya membutuhkan 1 detik di balik bilik suara untuk mencontreng sang jagoan. Kertas kode C4 kuserahkan kepada panitia, kuambil kertas suara, lalu sembunyi di bilik suara, dan... Sreett, officially saya menyerahkan amanat kepada orang2 ini..


Read More.. Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP