Kesialan #sekian

>> Minggu, 31 Januari 2010

Tulisan kali ini adalah seputar kesialan yang saya alami selama perjalanan outing kantor ke Yogya. Kenapa? Karena saya merasa banyak sial, sekalipun perjalanan blm dimulai, hehe. Baiklah, mari kita mulai:

Kesialan #1 dalam rangka tampil kinclong sebelum perjalanan, saya melakukan body scrubing manual alias "lulur sorangan" kemarin malam. Memang proses luluran tsb menguras tenaga karena saya berusaha keras untuk merontokan daki2 sekaligus pijet dan meres2 bodi dengan tujuan body sculpting. Alhasil keesokan harinya tangan saya pegel-pegel kaya abis macul. Niat memperindah serta membersihkan tubuh harus dibayar dengan rasa tak nyaman ini. Hikss...

Kesialan #2 cukur bulu ketek dengan razor suami. Mumpung doi sedang training di luar kota, saya coba untuk menggunakannya -pada bagian tubuh yang bkn semestinya-. Setelah alat dinyalakan dan di sodor2 ke ket*k, tiba2.. Aw aw, kok perih!? Tapi prosesi tetap dilanjutkan sampe "permukaan" terasa licin. Beberapa saat kemudian, bagian tubuh tsb terasa panas dan sakit. Setelah dicek.. Omaigoat, ada beberapa luka kecil. Uh sakit men. Oleh karena itu, hari berikutnya aku beraktivitas dengan tangan rada ngangkang. Capedeh..

Kesialan #3 lupa bawa ipod. Sepanjang perjalanan mati gaya. Bukannya lupa isi baterai, tapi posisi ipod tidak disengaja dalam keadaan on selama beberapa hari ini. Huh, Hidup terasa hampa.

Kesialan #4 yang ini bukan kesialan. Tapi TRAGEDI. Rencana boarding pukul 10.55 delay sampai 11.45. Tidak sampai disitu, acara delay lanjut lagi hingga pukul 15.30. Ekskyus mi?? Ga salah tuh? Usut punya usut, keterlambatan terjadi karena kerusakan teknis pada pesawat. Duh aduh, mau outing harus sampai mempertaruhkan nyawa. Menunggu dan menunggu lagi. Menunggu semakin menjemukan karena dipicu dengan kesialan #3. Pada akhirnya sang EO sikut menyikut dengan perusahaan maskapai, dan kamipun berencana berangkat dengan maskapai lain pada pukul 15.00



orang-orang terlantar di terminal 3

Kesialan #4b masih berkaitan dengan tragedi sebelumnya, kali ini saya dan rombongan masih harus bersabar menunggu take off dalam pesawat. Tahukah kenapa? Karena antrian pesawat yang akan lepas landas -dalam waktu yang bersamaan- berjumlah 12 buah.. Diulang 12 buah.. which is 10+2 is 12. Hipotesa pribadi mengatakan bahwa hal tsb terjadi karena sesaat sebelumnya ada pesawat nyungseb di area landasan, dan mengakibatkan banyak keberangkatan tertunda. Anyway, antrian itu berlangsung hingga waktu menunjukan pukul 16.30. Silahkan hitung lamanya waktu menunggu kami.

pesawat nyungseb
Kesialan #5
Di"culik" tukang becak. Semua pasti tahu dong tempat terkenal di Yogya? Iyahh Malioboro! Hari terakhir di Yogya adalah hari belanja di Malioboro dan sekitarnya. Dalam kondisi belum mandi tapi udah makan banyak, saya minta antar tukang becak ke tempat khas tsb. Begitu pantat ini dihempaskan ke jok becak, sang tukang becak ngoceh dan mengubah haluan dari malioboro ke tempat "wisata belanja" versi si tukang becak yang tempatnya tidak saya kenali. Sayapun berteriak dan meronta-ronta (di dalam hati). Yang keluar dari mulut hanya keluhan saja. Mau marahin, kayanya ga mempan. Mau loncat dari becak, takut mati. Ya udah akhirnya saya dan teman becak-mate manyun sepanjang perjalanan.

Kesialan #sekian
Yang ini adalah curcol yang sangat tidak nyambung ke dalam konteks perjalanan Yogya. Karena yang ini adalah perjalanan ke Bandung. Memang, sesampainya ke Jakarta dari Yogya, aku melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan sisa-sisa tenaga dan tetes darah terakhir (akibat begadang di Jogja). Yang ada di benak saya selama perjalanan ke Bandung adalah bantal, guling, dan unlimited time. Namun impian tersebut keseleo sehingga saya tetap harus memikirkan batas waktu. Jam sekian tidur, lalu bangun, jam sekian harus kesini, jam sekian kesana. Dan serangan waktu tsb berhasil membuat saya depresi akut! Akut nyet! Saya lebih nyaman bekerja sibuk tanpa batas waktu, dibanding beristirahat dengan limit tertentu. Saya belum bisa bersahabat dengan waktu. Dia mampu menghancurkan momen-momen yang SEHARUSNYA menyenangkan. Then the worst fortuneless had happened.

Stop! kenapa jadi begini postingannya? Hehe.. Sorry time, sorry God, sorry the yawnful hotel, sorry my victimize husband, sorry for my weary face, I feel sorry for myself. See u soon Yogya!

End.

Read More.. Read more...

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP