Kegagalan dan.......BANGSAT!

>> Kamis, 01 Oktober 2009

Sesuatu yang membuat saya gentar dalam menjalani hidup adalah kegagalan dan......bangsat. Kegagalan merupakan jerawat, kutil, atau codet dari kulit seorang Luna Maya. Disaat yang sama, kegagalan adalah pelajaran kalkulus, aljabar, atau mekanika teknik yang dijajal kepada bocah esde yang doyan ngemil vetsin. Bukan berarti saya menyerah terhadap kegagalan,tapi untuk mengalaminya membuat saya semakin kerdil dibanding hobbit-hobbit "Lord of the Ring" dan Ucok Baba. Ingin rasanya cepat bangkit dan lepas dari pengalaman buruk itu. -kembali- menjadi kreatif hingga saya bisa mengubah hal tsb menjadi sesuatu yang lebih indah.

Saya juga takut terhadap bangsat. Sekedar ungkapan ekspresif, macam-macan intonasi bangsat a.l: "bangsat!", "BANGSAAATT!!!!", "BANGSAT ********!!!!!" (censored). Bangsat itu bisa mencuri kenyamanan dan ketentraman seseorang. Disaat kita sedang menjalani kejadian yang menantang namun menyenangkan, tiba-tiba bangsat bisa merusak segalanya; memudarkan hasrat, memusnahkan asa, mengeliminasi nyali, dan membuat gula darah turun drastis hingga membuat tubuh ini lemes-lemes gimanaaa gitchu.. Kegagalan dan bangsat adalah senyawa yang sulit untuk dipisahkan. Dimana ada kegagalan, disitu ada bangsat. Dimana ada bangsat, disitu ada kegagalan yang sukses.

Saya suka terhadap inovasi baru dan spontanitas. Jika Blackinnovationawards adalah event yang menemukan suatu keberhasilan, maka saya harus mengalami kegagalan dan bangsat terlebih dahulu sebelum (mudah-mudahan) mencapai keberhasilan. Yup, kesukaan saya akan sebuah inovasi dan spontanitas membuat hidup saya selalu ditantang oleh kegagalan dan si bangsat. Jika saya berbuat sesuatu dan berhasil, maka keberhasilan saya harus barokah. Jika saya berbuat sesuatu namun gagal, maka saya harus selamat dari kegagalan itu. Tidak ada yang lebih indah dari hidup yang penuh barokah dan selamat dunia akhirat. Saya jadi ingat akan seseorang yg hidupnya penuh dengan keberhasilan. Anehnya, usaha yang ia lakukan tidak sekeras apa yang saya bayangkan. Dia seperti ditakdirkan untuk dimusuhi bangsat. Mungkin saja salah satu pemenang Autoblackthrough adalah orang yang ditakdirkan untuk tidak gagal.. *wondering

Apakah hidup ini harus gagal terlebih dahulu sebelum mencapai keberhasilan?

6 komentar:

Anonim 1 Oktober 2009 pukul 15.32  

keberhasilan lebih berarti ketika pernah mengalami kegagalan

Anonim 6 Oktober 2009 pukul 15.22  

ceuk sunda mah ... bangsat mah anu aya di korsi ti rotan.
Tah eta tah anu ngaran "bangsat"
hehehe
pis ah

BuK tea atuh

* a n n i s a s o l i h a h * 6 Oktober 2009 pukul 15.43  

@anonim 1: wess dalem, tapi saya setuju! thx ya Mas Bram ;)

@anonim 2: sing demi kuring teu ngari paakk.. naon maksadna?

Anonim 6 Oktober 2009 pukul 16.20  

piraku teu ngarti...
taros keun ka kolot sok... naon deui ari tumila teh...???

azzam 6 Oktober 2009 pukul 22.28  

Kesuksesan dan.........BANGSAT! aku tidak gagal.

menjadi gagal adalah sukses yang paling ringkas

huehuehuehue

Anonim 8 Oktober 2009 pukul 00.11  

it's only after having tasted the bitterness of failures would we be able to appreciate the sweetness of success

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP