Dilema komodo dan emas

>> Rabu, 05 Agustus 2009

Oohh ternyata pulau komodo tuh di NTT. Selama ini saya menganggap pulau itu di daerah Halmahera sanah.. Baru tahu setelah browsing2 mengenai 7wonders of nature tentang hal tsb. Maap geografi saya emg ancur, apalagi waktu ujian peta buta jaman2 smp.. Susah banget bikin contekan peta mah..


Ngomong-ngomong soal Komodo, tadi pagi saya mendengar talkshow tentang kontroversi mempertahankan habitat komodo dengan penambangan EMAS yang akan dilakukan disana, saya merasa orang-orang merasa begitu egois mempertahankan kepentingannya sendiri. Disatu pihak ingin mempertahankan habitat demi kelestarian komodo, di lain pihak komodo perlu di"ungsikan" dengan alasan di daerah habitat komodo akan diadakan penambangan emas. Dua-duanya mengandung manfaat, melestarikan komodo dan menyerap tenaga kerja di penambangan.

Tapi mana yg lebih bermanfaat untuk MANUSIA?
gatau atuh..
Memang pada dasarnya manusia ingin eksis. Narsis di setiap momen poto2, eksis di antara teman2 yg sebenernya ga klop, eksis di 7wonders of nature (dunia).. Mereka mempertahankan sesuatu yg ia miliki dengan sangat protektif. Saking protektifnya, pihak pro komodo -maksudnya pihak yang mempertahankan kelestarian habitat & komodonya- merasa tidak rela mendengar menteri perhutanan yang mengeluarkan keputusan untuk memindahkan 10 ekor komodo ke Bali. Mungkin selain diungsikan karena akan ada penambangan, menhut itu berencana melakukan konservasi eks situ dan juga inbreeding; pengembangbiakan gitu deh.

Si pro komodo ditentang dengan pihak perencana penambangan. Mereka saling bersilat lidah (ih jorok) di acara taksow tsb. Pihak penambangan beropini bahwa kegiatan eksplorasi penambangan dapat menyerap tenaga kerja sehingga manfaat dapat langsung dirasakan oleh MANUSIA. Penambangan juga menambah devisa negara secara signifikan. Sangat rasional. Ia menambahkan bahwa eksplorasi bukan berarti memusnahkan komodo & habitatnya, toh ia juga akan melakukan pelestarian akibat dampak yg akan muncul dari ekplorasi itu.

Kalau menurut saya, keukeuh mempertahankan komodo di habitatnya hanyalah sebuah perbuatan yang melankolis. Ingin di akui dunia demi sebuah hewan terancam punah yang kurang membawa manfaat bagi manusia (mana ada steak komodo ato rolade komodo.. yaealahh). Untuk apa mempertahankan sesuatu yang hanya "kenang-kenangan" semata?? eittsss bukan brarti saya mendukung sepenuhnya pada kegiatan penambangan yah. pasti mereka lebih banyak menyerap tenaga ASING dan kita menjadi kacungnya. Bumi kita dikuras dan merekalah yg menikmatinya. Walaupun ada tindakan dan kegiatan melestarikan bumi dari kantor penambang itu, tetap saja emisinya memperparah ke"hijauan" bumi ini. Ketamakan manusia akan memperkaya diri makin tampak seiring dengan merajalelanya EKSPLOITASI hasil bumi ini.

Jadi?!?!?!?!??

2 komentar:

Aricko Khena Kaban 13 Agustus 2009 pukul 19.55  

nisa..si hanifan anak 5 tea apal??
dia kan sekarang di pulau komodo..entah kerja atau ngapain..anjis keren pisan poto2nyaa..seperti imitasi surga itu pulau di negara seperti ini..

* a n n i s a s o l i h a h * 18 Agustus 2009 pukul 09.14  

@Aricko: Hanifan yg mana tea ko? lupa nama, hahaha, pasti mukanya mah d'wawuh lah..

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP