CATCHMEIFYOUCAN!

>> Rabu, 12 November 2008


*Saat tangan berhasil digenggam, ada arah untuk badan ini engkau rengkuh*
Sebagai wanita yang suka terhadap pria, diri ini seringkali takjub akan logika-logika yang selalu dikedepankan oleh mereka. Visi dan tujuan hidup yang simpel tapi terlampau luas, serta cara pandang yang boleh diadu selalu membuatku gregetan tapi tidak sama sekali terkesan (takjub tidaksamadengan terkesan). Hal-hal sempurna dan ideal selalu jadi tujuan akhir mereka tanpa kompromi atas proses yang akan dilalui.

Dendam ini kesumat bila ada pria yang menyatakan bahwa wanita itu berpikiran pendek. Bila itupun benar, justru tuduhan itulah yang senantiasa meredam "mimpi" jangka -terlalu- panjang seorang pria. Jangka pendek yang dimaksudkan mereka adalah sebuah pemikiran mendetail yang bakal berabe jika itu terlupakan. Wanita lebih memilih mempertimbangkan dengan baik segala sesuatu untuk dirinya dan orang lain -yang saat itu berkepentingan- daripada berucap; "lihat nantilahh.." atau "Jalani dulu saja.."atau "blabla (apapun itu untuk kepentingan dirinya)" atau yang paling sering: "Yaa semua pasti ada jalannya..." jalan kemana tho mas? ka Cicaheum nya?

Memang tidak ada habisnya bila kita membahas hubungan pria dan wanita. Nafsu birahi (NaBi, ditambah akhiran -rong bila itu merongrong) senantiasa menjadi bumbu cabai yang bikin penasaran tapi tatut kepedesan. Jika itu mendesak, pernikahan segera diajukan. Jika itu "mendadak", mesjid dan ustad jadi tujuan. Alhamdulillah pengendalian diri seorang wanita dalam hal tersebut sangat bersahabat binti bermartabat. Bagaimana dengan pria?? Silahkan para pria untuk memilih jawaban dari pertanyaan berikut:

Seberapa sering anda terpancing bodi bohay bohemian dan montok madagaskar seorang wanita?
a. Selalu
b. Sering Banget

c. Ya.. kira-kira sering lah

(HAHAHA BECANDAAA!)

Pria adalah sebuah jebakan masa depan wanita. Bujuk rayu mereka "sadis manis sepah digadis..." (omeigod what the heck). Bila kita hampir terperangkap kedalamnya...? catchmeifyoucanbabe..



15 komentar:

azzam 12 November 2008 pukul 10.29  

tapi kadang wanita itu yang menikmati pria.

jenjang antara yang berfikir pendek dan kebutuhan birahi semua manusia itu tipis heheh

* a n n i s a s o l i h a h * 12 November 2008 pukul 10.32  

pernyataan paragraf 2 setuju zam.. hahahahahahahaha terimakasih telah mengingatkan :D

mul 12 November 2008 pukul 10.55  

weess....ini kaya nya hasil perenungan yang panjang nih...
kata2...berat bgt

* a n n i s a s o l i h a h * 12 November 2008 pukul 11.06  

@aak mul: iya a, abis malam sebelumnya ada ajang curhat gitu, huiehiuehiehihuihihoooek

Indra Karsono 12 November 2008 pukul 12.43  

itu kan perasaan neng liebe aja..
mungkin ada baiknya "sesuatu" itu dipandang dari berbagai perspektif sebelum menyebut keputusan!

* a n n i s a s o l i h a h * 12 November 2008 pukul 12.49  

@kang sono; doakan saya dalam melihat berbagai perspektif. mungkin perspektif bird eye view, atow human scale.. hehe, eniwei nuhun atas masukannya :D

Aricko Khena Kaban 12 November 2008 pukul 13.18  

lelaki mengambil keputusan menggunakan logika, dan wanita perasaannya yg lebih dominan. lelaki cobalah sdikit berprasaan dan wanita haraplah sedikit berkelogikaan. InsaAllah ini mah ga akan ada perceraian!haha..

saya menjawab A nis akan pertanyaan di atas..haha.."Pria adalah sebuah jebakan masa depan wanita". wah kami jg menganggap seperti itu, hanya saja objek dan subjeknya terbalik!hehehe..

surya_dharma 12 November 2008 pukul 15.55  

Saya setuju banget dengan komentar “koderap” tentang masalah logika dan perasaaan dan saya berpendapat bahwa kelemahan pria lah dia tidak memakai perasaan sehingga harus diisi dengan wanita dan sebaliknya. Karena itu pria dan wanita harus bersinergi.

Kalau menurut saya, untuk pergi ke Bandung itu bisa lewat tol padaleunyi atau lewat Puncak. Banyak yang memilih untuk lewat padaleunyi karena cepat dan sedikit yang memilih untuk lewat puncak karena ingin melihat keindahan alam nya. Apabila sebuah kelompok berselisih dalam menentukan pilihan jalan, sebaiknya dilakukan brainstorming dan mengedepankan maksud dan tujuan hal yang diselisihkan sehingga pilihan dapat ditentukan.
Saya sangat setuju dengan detailnya sebuah plan tapi harus dipikirkan juga contingency plan.

Saya juga setuju dengan komentar azzam. Menurut pendapat saya, pendekatan agamalah yang dapat mengurangi itu. Saya jadi ingat dengan komentar annisa tentang “berfikiran positif”.

Just a Thought

BTW, nice article. Khas nya annisa yang memadukan cerita dan humor tanpa menggeser kualitas tulisan.

* a n n i s a s o l i h a h * 12 November 2008 pukul 16.14  

@iko:
itulah mungkin yg dinamakan "jalan tengah" ya ko.. kalo mario teguh* bilang (*motivator dengan slogan : "Salam Syuper") semua ada win win solution.

iya sebenernya salah satu jender mmenganggap dirinya paling benar. mereka pikir kami jebakan, begitu pula sebaliknya.. ayo kita main jebak-jebakan yu! jus apa yg paling enaakkk?? (oh itu mah tebak2an ya?!)

@surya dharma:
-kayanya udh terjawab di @iko- hehehe.. btw, tapi kalo saya pulang ke bandung selalu lewat tol cipularang keluar dari buah batu, masuk ke sekelimus..

Indra Karsono 13 November 2008 pukul 09.42  

..wah liebe kebetulan sama tuh jalur pulangnya! sekali-kali bareng atuh sama kang shono jangan sama om mulu, dijamin moal rugel lah, heuheu..

gillnegara 13 November 2008 pukul 13.46  

Nis,.. setuju ama koderap tuh.. "wanita adalah jebakan masa depan pria".. (saur gilang nu tos ngarasaan pediihh...)

Baskoro 7 Desember 2008 pukul 07.58  
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Baskoro 7 Desember 2008 pukul 08.09  

Nis, dan bukan lis...hehehe....

Wanita berpikiran short term...(artinya lebih bagus utk hal2 detail, tekun, teliti, ga grusa grusu....)

while laki2 lebih berpikir pada big plan, long term, melihat dari kacamata orang ketiga dan mungkin bisa kasih pandangan lain bagi pemikiran2 wanita..

Wanita + pria = short term + long term minds are combined..tercipta keseimbangan...

Wanita jg bisa menjadi jebakan masa depan pria..bener kt tmn lo itu..Nah, yg paling baik adalah ketika kita menganggap bahwa pasangan kita itu bukan jebakan, tp jalan keluar untuk masa depan kita..Supaya lebih bisa memaknai arti hidup ini. Ada yg bilang, pasangan kita adalah setengah surga untuk kita di dunia...jika kita menganggap mereka adalah anugrah, dan bukanlah jebakan.... *wink*

Aricko Khena Kaban 12 Desember 2008 pukul 03.45  

jalu kabeh nis..anda diserang..tidak ada bikang lain yg ikut membeking tulisan ini..hehhe

btw bnyk jg yg stuju ma saya..lelaki sejati memang dirikuw..hahaa..
PD mode : always ON

* a n n i s a s o l i h a h * 12 Desember 2008 pukul 09.42  

@kang Sonoooo!: mari kita pulang bareng ka Bandung, nebeng pa Nunu tea kang, saya mah patungan premi asuransi perjalanannya aja.. biliihhhh ieu mah.. hehe

@Kang Gil: sebelumnya, nisa ikut prihatin atas kepedihan yang telah KangGil rasakan. walaupun jebakan, tapi kan doyan juga sama wanita?? (baca:isteri);p

@Baskoro: wah kok komentar sebelumnya dihapus?? :p jd gini Bam, eh Bas, memang seharusnya kita selalu berpikir positif, "jebakan" yg mempunyai konotasi negatif, kini gw ubah menjadi sesuatu yg positif: "jebakan kebahagiaan". hehe, dalam hal ini terbukti bahwa laki2 mempunyai pandangan yg sangat objektif dan logis. cewe tetap punya sisi yg lebih sensitip dan perasa, apalagi pada saat itu seorang cewe sedang dirudung gundah gulana gelisah merana.. (lho kok curcoll??) hahahahah

@koderap a.k.a IkoIko: tolong aku diseraangg..!! memang nih sayap pro-ariko memang lelaki sejati.. takluk dehh..! :D

Anyway thanks untuk semua komentarnya! :)

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP