Ibu Bagimu
>> Minggu, 27 April 2008
Kala itu, bulan meluruhkan separuh cahyanya
Tak terasa betapa kosong ia hirup waktunya
Dalam sadar masih kuusung ragu
Dalam lamunan kuangkat beban bimbang
Cahaya mata yang selalu kutunggu
Telah padam ditelan kelam
Bila sungguh bagimu aku dilahirkan
Sumpah kan kumuarakan darah dalam nadimu
Bila sungguh bagimu aku dibesarkan
Sumpah kan kudenyut degup jantungmu
Bila sunguh bagimu aku diberi kasih
Sumpah kan kuhirup nafas untukmu
Bila sungguh bagimu aku ditinggalkan
Sumpah kan kurela mati bersamamu
Dedicated to:
My dear friend Arandea Paramitha
yang tabah atas kepergian sang Bunda
3 komentar:
Turut berduka cita...
Tegarlah hai manusia...sesungguhnya semua yang kita miliki di dunia hanyalah titipan Allah..
Sesungguhnya nyata, semua yang kita miliki, bahkan orang tua dan orang-orang yang kita sayangi, mereka bukanlah apa-apa jika dibandingkan perasaan memiliki kita terhadap Allah dan Rasulullah..
nice nice...
regards to arandea paramitha ya..
may god bless her...
=)
wah bait bait pembukanya saya suka.
cuma mau nambahin.
sepertinya tema ibu asik untuk di kembangkan. hehehe;
rindu akan belaian kelembutan dalam dekapan kehangatan.
rindu dengan pelukan keibuan yang mematahkan setiap kesedihan.
dan rindu akan ke-adaanmu yang dulu fakta namun kini memakaku menerima kata 'fana'.
ibu,aku sayang ibu.
maaf kalo kurang berkenan hehhe
Posting Komentar